Tanggung Jawab Pemimpin Kaum

30/05/2009 15:18

“Sesungguhnya kepemimpinan pada suatu kaum adalah hak, dan mestilah bagi manusia itu ada pemimpin. Akan tetapi para pemimpin itu di dalam neraka”
Diriwayatkan oleh Abu Daud dari seorang laki-laki dari ayahnya dari kakeknya

Sababul Wurud
Sebagian dari penduduk negeri Arab itu hidup di pinggir jalan yang dilewati musafir. Usaha mereka dengan membuka “warung nasi” (manhal) bagi kafilah. Setelah orang-orang itu masuk Islam, pemilik mata air dari kaum tersebut menetapkan kewajiban menyerahkan seratus ekor unta sebagai jaminan keselamatan. Maka mereka pun selamat, yaitu setelah mereka masuk Islam. Unta-unta tersebut kemudian dibagi-bagikan kepada keluarga-keluarga pemilik mata air. Kita tahu bahwa air memiliki arti penting bagi penduduk gurun pasir. Tetapi beberapa orang yang telah menyerahkan unta tersebut memintanya kembali dari pemilik mata air tersebut. Hal ini menimbulkan konflik. Maka, salah seorang pemilik mata air tersebut mengadukan perkara ini kepada Rasululllah dengan mengutus salah seorang anaknya. Ia menyampaikan kepada kepada anaknya agar memohon kepada Rasulullah untuk menetapkan bahwa unta-unta tersebut tetap menjadi miliknya.

Si anak pemimpin dan pemilik mata air tersebut kemudian mendatangi Rasulullah. Setelah mendengar penjelasan anak tadi, Baginda mengucapkan sabda di atas, yang intinya pemungutan unta seperti itu hanya aka menyebabkan si pemimpin masuk ke neraka.

Keterangan
Hadits ini di-dhaif-kan oleh As Sayuti. Terkadang orang menyia-nyiakan kedudukan yang diperolehnya, terutama menyangkut hak-hak orang yang dipimpinnya. Ole karena perbuatannya ini, ia diancam akan menjadi penghuni neraka.

 

—————

Back